Konsep Dasar
Pada apache, saat ini terdapat 3 algoritma load balancer yang tersedia untuk digunakan, yaitu Request Counting, Weighted Traffic Counting, dan Pending Request Counting yang dikendalikan melalui lbmethod. Load Balancer tersebut mendudung stickyness. Jadi, bila permintaan di proxy kan kebeberapa back end, maka semua permintaan user yang sama harus diproxykan ke back end yang sama.
Module mod_proxy_balancer menerapkan stickyness di atas dua cara alternatif, yaitu cookies dan URL encoding. Dalam memberikan cookie bisa dilakukan oleh back end atau oleh web server apache itu sendiri. URL Encoding biasanya dilakukan di back end.
Topologi dan Ketentuan
- Domain yang digunakan : gilang.net
- IP Address Server Controller : 172.16.11.220/24
- IP Address Server Node1 : 172.16.11.221/24
- IP Address Server Node2 : 172.16.11.222/24
- IP Address Client : 172.16.11.50/24
- Konfigurasi Mod Proxy Load Balance
Konfigurasi Server Controller
1. Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah membuat mod proxy. Buat file mod proxy pada direktori /etc/httpd/conf.d/. Untuk membuat filenya anda dapat mengetikkan command berikut.
[root@controller ~]# nano /etc/httpd/conf.d/r_proxy.conf
Setelah membuat file, selanjutnya tambahkan atau isi dengan script berikut.
Keterangan:
- Balancer Member : Server yang ingin di balancing, isikan dengan ip address server node.
- loadfactor : Request maksimal yang dilakukan oleh client pada satu buah server, jika client sudah melakukan request maksimal sesuai dengan loadfactor yang ditentukan, maka server controller akan mengalihkan client tersebut ke server node lainnya yang telah di balancing.
2. Selanjutnya lakukan restart httpd menggunakan command berikut.
[root@controller ~]# systemctl restart httpd
Konfigurasi Server Node1
1. Selanjutnya kita lakukan konfigurasi pada server node. Server node1 ini sebagai penyedia layanan web server. Untuk domainnya berada pada server controller. Langkah pertama kita buat file html pada direktori default web server yaitu di direktori /var/www/html. Buatlah file html menggunakan command berikut.
[root@node1 ~]# nano /var/www/html/index.html
Kemudian isikan script berbasis html untuk membuat tampilan halaman web servernya.
3. Kemudian tambahkan dan aktifkan juga service http kemudian reload servicenya.
4. Aktifkan atau nyalakan httpdnya menggunakan command berikut.
[root@node1 ~]# systemctl start httpd
Konfigurasi Server Node2
1. Kita lakukan konfigurasi pada server node2. Server node2 ini juga sebagai penyedia layanan web server. Untuk domainnya berada pada server controller. Langkah pertama kita buat file html pada direktori default web server yaitu di direktori /var/www/html. Buatlah file html menggunakan command berikut.
[root@node2 ~]# nano /var/www/html/index.html
Kemudian isikan script berbasis html untuk membuat tampilan halaman web servernya.
3. Kemudian tambahkan dan aktifkan juga service http kemudian reload servicenya.
4. Aktifkan atau nyalakan httpdnya menggunakan command berikut.
[root@node2 ~]# systemctl start httpd
Verifikasi
Lakukan verifikasi pada client dengan membuka web servernya menggunakan domain yang disediakan oleh server controller. Ketikkan domain pada kotak URL browser maka akan muncul tampilan web server yang disediakan oleh server node. Pertama yang terbuka adalah tampilan web server dari server node1, kemudian ketika client melakukan request 2 kali lagi dengan merefresh tampilan web 2 kali, maka tampilan web server dari server node2 akan muncul.
Melakukan refresh/request yang pertama |
|
|
|
Cukup sekian artikel pada kali ini jika ada kesalahan dalam penulisan saya mohon maaf. Jika anda masih kurang paham atau kurang mengerti akan artikel yang saya jelaskan diatas, maka berkomentarlah pada kolom komentar yang tersedia. Terima kasih. Untuk melanjutkan materi web server pada CentOS ini anda dapat melanjutkannya dengan mengklik link berikut.
Tidak ada komentar
Posting Komentar