Konsep Dasar
Backup dapat diartikan sebagai proses membuat salinan data sebagai cadangan saat terjadi kehilangan atau kerusakan data asli. Manfaat dari proses backup diantaranya, mengembalikan kondisi suatu sistem komputer yang mengalami kerusakan atau kehilangan data, mengembalikan suatu file yang tanpa sengaja terhapus atau juga rusak.
Restore dan recovery adalah proses pengembalian data setelah melakukan backup. Untuk mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu proses backup harus dilakukan dengan aturan yang jelas, hindari membackup dengan sembarangan dengan tidak terstruktur. Selain itu, terdapat banyak software yang ada di pasaran (baik gratis maupun berbayar) yang memberikan kemudahan backup data. Dengan software yang sama biasanya proses restore dan recovery data akan lebih mudah dilakukan. Beberapa software backup memiliki fasilitas penjadwalan otomatis proses backup. Fitur tersebut sangat bermanfaat untuk digunakan karena menjamin proses backup selalu dilakukan dengan teratur.
Ketentuan
- Melakukan Backup Schedule
- Melakukan Backup Once
- Merestore Data yang hilang atau terhapus
Konfigurasi Server
1. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah menambahkan fitur yang akan dibutuhkan. Buka Server Manager kemudian klik Manage >> Add Roles and Features.
2. Disini kita tambahkan fitur Windows Server Backup, centang Windows Server Backup kemudian klik Next.
3. Lakukan installasi fitur Windows Server Backup dengan mengklik Install.
4. Untuk mengecek fitur Windows Server Backupnya, anda dapat mengklik Tools >> Windows Server Backup.
Backup Schedule
Oke pertama kita akan melakukan backup schedule. Backup Schedule merupakan backup otomatis yang dijawalkan waktu backupnya sesuai keinginan kita.
1. Pertama kita buat folder backup di partisi C:/
2. Buka Server Manager. Klik Tools >> Windows Server Backup. Kemudian klik Backup Schedule.
3. Pada step ini hanya berisi informasi mengenai backup schedule. Lewati saja langkah ini dengan mengklik Next.
4. Disini kita memilih tipe konfigurasi backup. Pada kali ini kita akan melakukan backup seluruh data sistem pada server. Maka kita pilih Full Server kemudian klik Next.
5. Pilih jadwal backupnya. Disini saya akan mengatur jadwal backupnya sehari sekali, jadi saya pilih Once a day. Disini saya juga mengatur jadwal backupnya pada jam 09.00 PM. Jika anda ingin mengatur jadwal backupnya sehari lebih dari sekali maka pilih More than once a day. Setelah mengatur jadwal backupnya, klik Next.
6. Pilih tipe lokasi penyimpanan backup. Disini kita akan menggunakan share network folder, jadi kita pilih Backup to a shared network folder, kemudian klik Next.
7. Kemudian akan muncul jendela peringatan seperti gambar dibawah, klik OK.
8. Pilih lokasi share network foldernya. Disini kita akan memilih folder backup yang kita buat sebelumnya sebagai lokasi share network folder. Ketikkan \\namaserver\\folderbackup kemudian pada Access Control pilih Inherit. Setelah semua sudah diatur, klik Next.
9. Kemudian kita atur folder backupnya agar menjadi share network folder. Klik kanan pada folder backup >> Share with >> Specific people.
10. Disini kita ubah Permission Level menjadi Read/Write kemudian klik Share.
11. Folder backup telah di share, klik Done.
12. Maka akan muncul jendela autentikasi Register Backup Schedule. Masukkan username dan password admin server anda kemudian klik OK.
13. Pada step ini hanya berisi informasi mengenai backup schedule yang kita atur, klik Finish.
14. Pada tahap akhir akan terdapat informasi mengenai ringkasan backup yang kita buat, klik Close.
15. Sekarang jadwal backup yang kita atur telah tercantum pada Windows Server Backup.
Backup Once
Oke sekarang kita akan mencoba melakukan backup once. Berbeda dengan backup schedule, backup once ini merupakan backup yang kita lakukan secara langsung.
1. Untuk melakukan backup once, pertama kita buat folder Data terlebih dahulu.
2. Kemudian isikan folder tersebut dengan data anda, disini saya mengisi folder tersebut dengan file text.
3. Buka Windows Server Backup kemudian klik Backup Once.
4. Pilih Different options kemudian klik Next.
5. Disini kita pilih tipe konfigurasi backupnya. Pada kali ini kita akan melakukan backup pada data tertentu, maka kita pilih Custom kemudian klik Next.
6. Tambahkan item atau data yang akan di backup dengan mengklik Add Items.
7. Disini saya akan membackup folder data. Centang folder data kemudian klik OK.
8. Item atau data yang akan di backup telah ditambahkan, klik Next.
9. Pilih tipe penyimpanan file backup. Disini kita pilih Remote shared folder, kemudian klik Next.
10. Pilih lokasi Remote Folder. Disini kita gunakan folder backup yang sebelumnya sebagai lokasi Remote Foldernya. Untuk Access Control pilih Inherit kemudian klik Next.
11. Pada step ini hanya berisi konfirmasi backup yang telah kita atur, klik Backup untuk memulai melakukan backup.
12. Maka proses backup akan dimulai, tunggu sampai proses backup selesai, kemudian klik Close.
13. Backup yang kita lakukan tadi akan tercantum di Windows Server Backup.
Restore dan Recover
Setelah kita melakukan backup, sekarang kita akan mencoba melakukan restore data. Disini kita akan mencoba merestore data yang terhapus. Sebelum melakukan restore data, tentunya kita harus mempunyai data backupnya terlebih dahulu. Jika tidak mempunyai data backupnya maka kita tidak akan bisa melakukan restore data.
1. Disini saya akan mencoba menghapus folder data.
2. Buka Windows Server Backup kemudian klik Recover.
3. Pilih A backup stored on another location kemudian klik Next.
4. Pilih tipe lokasi dimana folder data telah dibackup. Disini kita pilih Remote shared folder kemudian klik Next.
5. Tentukan lokasi Remote Foldernya. Karena sebelumnya kita telah membackup folder data pada folder backup maka kita masukkan lokasi folder backupnya kemudian klik Next.
6. Atur waktu terakhir kita melakukan backup data kemudian klik Next.
7. Pilih tipe data yang ingin kita restore. Karena data saya berbentuk folder maka saya pilih Files and folders kemudian klik Next.
8. Pilih item atau data yang ingin direstore. Disini saya akan mengembalikan folder data yang terhapus. Setelah memilih item atau data yang ingin direstore, klik Next untuk melanjutkan.
9. Tentukan lokasi hasil restore data. Disini saya akan menentukan lokasi hasil restore data di partisi sistem. Pilih Another location kemudian ketikkan C:\ Setelah itu klik Next.
10. Disini berisi konfirmasi item atau data yang akan kita restore. Untuk memulai melakukan restore data, klik Recover.
11. Maka proses restore data akan dimulai, tunggu proses restore data sampai selesai kemudian klik Close.
12. Pada Windows Server Backup akan tercantum informasi restore yang kita lakukan.
13. Cek item atau data yang kita restore tadi. Maka data tersebut akan muncul kembali.
Demikianlah artikel pada kali ini jika terdapat kesalahan kata pada artikel yang anda baca, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Jika anda masih kurang paham atau kurang mengerti akan artikel yang saya sampaikan, anda dapat mengetikkan keluhan anda melalui kolom komentar. Terima kasih.
Tidak ada komentar
Posting Komentar